Jakarta, CNN Indonesia -- Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (
PBB), Agnes Callamard, dijadwalkan akan mengunjungi
Turki pekan depan untuk menyelidiki kasus pembunuhan
Jamal Khashoggi, wartawan pengkritik Arab Saudi yang ditemukan tewas di Istanbul.
Juru bicara kantor PBB untuk Hak Asasi Manusia, Jeremy Laurence, mengatakan Callamard akan berada di Turki sekitar satu minggu terhitung Senin (28/1) hingga Sabtu (2/2).
Namun, sejumlah pihak menganggap PBB seharusnya bisa melakukan hal yang lebih signifikan selain mengirim pelapor khusus untuk mengungkap pembunuhan tersebut.
Kepala Human Rights Watch, Kenneth Roth, mengatakan kedatangan Callamard tidak bisa disebut sebagai penyelidikan PBB karena status pelapor khusus adalah sebagai pakar independen yang tidak dibayar oleh PBB dan merepresentasikan organisasi tersebut.
Sementara itu, Roth menganggap kasus Khashoggi membutuhkan penyelidikan internasional yang lebih kredibel.
"Saat ini kita menghadapi jalan buntu dalam menyelidiki kasus Khashoggi. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa (pembunuhan) ini adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS)," katanya kepada AFP.
"Langkah selanjutnya yang harus kita tunggu adalah sebuah penyelidikan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat ingin menghindari ini karena dia tidak ingin menyinggung Saudi."
Meski begitu, Roth tetap berharap lawatan Callamard pekan depan bisa menjadi langkah maju demi mencari tahu "siapa yang memerintahkan" pembunuhan.
Khashoggi merupakan wartawan yang kerap mengkritik MbS. Dia tewas dibunuh di dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.
Pemerintahan Turki selama ini menuding pejabat tertinggi Saudi bertanggung jawab atas kasus Khashoggi, lantaran dianggap tak mau bekerja sama menguak misteri pembunuhan tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Setelah sempat membantah, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulatnya. Mereka juga mengakui jasad koresponden The Washington Post itu telah dimusnahkan.
Saudi beralasan perbuatan itu dilakukan oleh tim yang bergerak tanpa perintah negara dan kerajaan tak terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khashoggi.
Namun, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dilaporkan sudah menarik simpulan bahwa Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. (rds/has)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2HwP0tb from De Blog Have Fun http://bit.ly/2S5CmVN
LumpaCom - Informasi Tiada Henti
No comments:
Post a Comment